CONTACT US
Lets share some love updates
Mom Inner Journey
Mom Inner Journey

Pregnancy : An Ups and Down Spiritual Journey

Share:

Akhir Trimester kedua dan ketiga membuatku berpikir, merefleksikan semua gerakan tubuh saya. Every pregnancy is different, it have different experience compare to  the others, father and everyone in mothers circle is affecting the pregnancy.  Walau saya doula, kehamilan tak melulu lancar, ada kalanya capek sekali sampai kesal dan badan sakit.    Saya ingin sharing beberapa highlight pada kehamilan kedua ini.

Saat badan mulai Capek, berhenti. Benar-benar berhenti.

Beberapa hari yang lalu, saya pergi ke depok, menemui Bidan Erie Marjoko. Bidan kami saat kehamilan dan persalinan Mahija. Saya pergi sendirian, karena rumah saya di Jakarta Barat, dan ke Depok lumayan Jauh, maka saya naik taksi online. Perjalanan memakan waktu 1,5 jam. Untuk ukuran Ibu hamil 31 Minggu, pantat saya sudan lumayan pedas rasanya, pinggang pegal sekali. Pulang dari sana memakan waktu yang sama, 1,5 jam. Saya janjian makan siang degan Ray yang bertugas menjemput Mahija pulang sekolah. Sampai di restoran tukul 14.00. Selesai makan , kami berniat jalan-jalan melihat beberapa potensi lokasi rumah. Kami berniat pindah ke daerah Jakarta Selatan. Selesai melihat-lihat pukul 17.00. Ray tahu-tahu harus menerima telepon menyangkut pekerjaan  hingga pukul 19.00. Saya dan Mahija menunggu di mobil. Sampan rumah pukul 21.30, saya lelah sekali. Mahija sudan tertidur, lumayan saya tidak perlu mengurus lagi, karena sudah makan di jalan. Esoknya, saya mengeluarkan lendir bening cukup banyak. Tidak berbau, dan tidak bisa ditahan seperti pipis. Saya sempat takut ini air ketuban, karena teksturnya yang saya sebutkan diatas. Lalu saya mencoba beli kertas lakmus untuk mengetes. Puji tuhan alhamdulilah, bukan air ketuban. Disini saya sadar, tubuh saya sudah memberikan sinyal untuk berhenti. Jangan sampai kecapekan. Bayi di dalam perut juga menendang setuju ketika saya menulis ini. Pukul 15.00 sore batas waktu saya harus duduk istirahat aika beraktivitas dari pagi. Jika tidak beristirahat tubuh akan ngambek.

Lalu, Minggu lalu saya juga makan mie ayam pedas di pingar jalan. Saya langsung diare deh, biasanya tidak. Makanan sudah harus saya jaga. Saya butuh menerima, tubuh saya sensitif, dan ini baik untuk persalinan saya.

Mahija is Ready

Mahija menjadi pengertian sekali, she made it clear she wanted to have a sibling. Mahija menemani saya kemana-mana. Belanja bulanan, tidur, ke dokter, belanja untuk keperluan adiknya, makan makanan yang saya suka. Saat tidur siang, Mahija yang belum siap tidur siang, akan bermain sendiri dan tidak menggangu saya tidur siang. Mahija juga suka berbicara dengan adiknya di perut. Adiknya juga selalu ikut menendang saat mendengarkan Mahija bermain. Indah dan hangat rasanya.

Tapi ada kalanya saya capek sekali, sampai-sampai marahi Mahija terus. Ini yang membuat saya sedih, Padahal Mahija hanya menjadi dirinya sendiri. Tapi lincah dan aktifnya Mahija kadang membuât saya capek. Something I want to prepare my self. Memberikan waktu untuk Mahija berduaan saga dengan saya, jadi komunikasi kita lancar. doakan yah!

Aku bertemu dengan Bayiku

Saat bertemu dengan Bidan Erie, saya di hypnobirthing. Tubuh di buat relaks, dan saya bisa mengakses alam bawah sadar. Selama ini berkomunikasi dengan bayi cukup lancar, tapi tidak melulu intense. Tapi saat di hypnobirthing, saya bisa merasakan anak saya berkomunikasi. Saya bertanya bagimana Ia ingin dilahirkan, Vivid sekali, jelas sekali, saya berjongkok dekat kolam, saya menangkap bayi saya. Ia pun sudah memilih namanya sendiri. Si Jabang bayi juga suka sekali warna hijau. Wah, benar-benar kehamilan kali ini magis! I feel like I was giving birth at that moment when I communicate with the baby.

Baby reveals its Gender: “Sabar bu, nanti juga tahu”.

Bayi saya sudah memberi tahu apa gendernya betkali-kali ke kakaknya, dan juga ke saya. Tapi saat di USG di dokter hasilnya berbeda. Kemarin saat hypnobirthng, bayi clear sekali menjawab. Tapi Ia juga mengungkapkan  Sabar kepada saya. Sabar, nanti juga tahu. Mungkin Ia tak ingin semua orang tahu, Ia ingin sesudah persalinan baru semua orang boleh mengetahui. Sama sebenarnya seperti hati saya. Orangtua dan mertua ingin satu gender, padahal kami, saya dan Ray, tidak masalah apa gender anak kami. I think the baby wanted to comfort us, and letting us know, we have the same feeling.

Hypnbirthing dengan bidan Erie. Ki-Ka Bidan Ririn, Saya, Bidan Erie, serta Bidan.

Akupuntur

Setip per satu bulan sampah satu minggu sekali, saya punya janji akupuntur dengan mas Reza gunawan. Selain dengan dokter kandungan, pertemuan dengan Mas Reza juga juga untuk cek keadaan tubuh dan bayi. Kalau dokter secara medis, kalau dengan mas Reza secara fisik tapi terelasi dengan emosi dan spiritual. Contohnya saya sempat heartburtn, ternyata korelasi dengan hubungan dengan orantua saya dan juga sifat saya yang perfectionist. Lalu kemarin saya sempat sakit kaki dan keleyengan ternyata saya banyak pikiran. Hehe, ternyata metafisika tubuh kita sangat berhubungan dengan perasaan kita sendiri.

I feel more supported after every acupuncture  session.

My baby love lingkaran ibu, my doula Job, and Class

Setiap saya membuat lingkaran Ibu, ternyata bayi sangat bahagia. The baby feel she/he is included. Ia merasakan cinta yang besar saat saya mencoba memberikan cinta kepada orang lain, pada saat lingkaran Ibu, ngedoula, membuat birthplan ataupun mengajar kelas child birth education class. Saya juga sangat bahagia saat melakukannya. Pasti hormon endorphine dan oxytocine dihasilkan oleh tubuh. Hormon-hormon kebahagiaan dan cinta. Its a great feeling to do what I do best and my baby feel the same.

Saat mengajar Child Birth Education Class

Saat Ray ikutan Kelas Chidbirth Education Class. Kami saling bertukar afirmasi.

So many Opportunities

I mean really a lot! Banyak sekali kesempatan yang datang seat hamil. I’m flattered. Tapi, disaat yang bersamaan tubuh kasih que untuk slow down. Jadi apa yang terjadi? Galau dan deg-degan seat tidur. Hehe…

Lalu teman saya bilang, “Kesampatan mah datang lagi, hamil anak kedua mah cuma sekali”. Langsung saya belajar dan mencoba mengatakan tidak untuk banyak kesempatan. Kalau berjodoh, pasti ada jalannya.

Teman Tertawa

Selain doula-doula dan klien ibu hamil yang membuat saya selalu merasa dekat dengan kehamilan dan persalinan. Teman-teman yang rajin mengajak makan dan menanyakan kabar saya juga membuat khamilan ini lebih mudah. Sometimes I just want to sip my cold drink, and talk about the kardashians. Simple talk and delicious food make my day. Sederhana yah menjadi wanita hamil?

My support System

Wake Up few time at night

Exercise for a breastfeeding newborn! Deep breathing calms me down and bring me back to sleep.

A few Thing that calms me down:

    1. Lavender and Lemon grass oil when I feel stress or tension
    1. Yoga like cat pose and butterfly pose ease my backpain
    1. Reading Orgasmic Birth Stories encourage me to feel better about my birth
    1. Ice cube. Less iron in my blood made Ice cube a drop from heaven. hehehe
    1. Walking in the morning calms me down.
    1. Pregnancy pillow is a gift from god! Jangan lupa poses berdiri dari tidur dan duduk penting untuk Ibu hamil. Beberapa gerakan yang salah menimbulkan back pain.
    1. I love Singing while driving in the free way, of course without traffic jam.
    1. Eating cold Mango!
  1. Morning Affirmation : Saya dan bayi sehat, and its going to be a good day!

My First Trimester Hacks!

Ashtra Effendy

Mahija's Ibu. Former journalist turn mother, turn blogger, turn doula.

Related
36-37 Weeks Pregnant: Receiving and Surrender
Melahirkan Dimana?
Trimester Pertama : Stop and Listen
Tags: ashtra pregnancy
No Comment
Leave a comment!
Your Name*
Your Email*
Your Website
Your Comment
@haloibuid