CONTACT US
Lets share some love updates
Mom Inner Journey
Mom Inner Journey

Tahukah Kamu Apa Saja Yang Terjadi Saat Postpartum?

Share:

Persalinan tentu menjadi momen yang sangat dinantikan ibu karena ingin segera bertemu sang buah hati. Untuk menyambutnya, berbagai hal telah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari. Mulai perlengkapan bayi, hingga memilih metode persalinan yang paling nyaman. 

Namun, apakah kamu tahu apa saja yang akan terjadi selama masa postpartum? Apa kamu juga sudah mempersiapkannya?

Meski sudah sangat siap menyambut kelahiran buah hati, masa postpartum sering kali luput dari perhatian ibu baru. Padahal, pemahaman mengenai postpartum itu penting agar ibu tidak kaget saat menghadapinya dan bisa meminimalisir risiko depresi pasca melahirkan. 

Pada dasarnya, postpartum adalah masa setelah melahirkan dan pemulihan kondisi ibu. Postpartum juga bisa dikatakan sebagai masa transisi dari hamil, melahirkan, hingga kembali ke kondisi sebelum hamil. 

Fase Yang Dialami Ibu Saat Postpartum 

Ada tiga fase yang dialami ibu pada umumnya saat postpartum. Ketiga fase ini merupakan transisi perubahan fisik dan psikologis ibu setelah melahirkan menuju kondisi normal seperti sebelum hamil. Berikut tiga fase postpartum: 

Fase Pertama, Masa Krusial Ibu dan Bayi 

Fase pertama postpartum berlangsung sesaat setelah ibu berhasil melahirkan buah hatinya. Pada fase ini, ibu dan bayi berada dalam masa krusial karena kondisinya harus terus dipantau tenaga medis. Mulai detak jantung, tekanan darah, saturasi oksigen, hingga perdarahan pasca persalinan. 

Fase Kedua, Perubahan Hormon dan Psikologis 

Fase ini berlangsung sampai minggu ke-6 pasca persalinan. Hormon yang muncul saat hamil seperti estrogen dan progesteron mulai berkurang sehingga berpengaruh pada kondisi psikologis ibu.  

Menurut Teori Reva Rubin (1977), ada 3 perubahan psikologis yang dialami ibu setelah melahirkan, yaitu, Periode Taking In: di mana ibu merasa tidak nyaman, lelah, dan khawatir tidak bisa mengurus bayinya.  

Lalu, periode Hold yang menandakan kondisi psikologis ibu mulai membaik karena sudah bisa menerima perannya sebagai ibu baru dan muncul keinginan ingin merawat bayinya sendiri. 

Terakhir, periode Letting Go, yaitu ketika ibu sudah terbiasa dengan tanggung jawabnya untuk merawat bayi dan dirinya sendiri. Pada periode ini, ibu juga sudah mampu membagi waktu untuk buah hati dan beraktivitas seperti biasa. 

Fase Terakhir Postpartum, Pemulihan Fisik  

Setelah melahirkan, fisik ibu akan berubah secara bertahap hingga kondisinya kembali normal seperti sebelum hamil. Setidaknya, ada 6 organ yang membutuhkan proses pemulihan yaitu, vagina, perineum, rahim, serviks, dan dinding perut. 

Perawatan yang Dibutuhkan Selama Postpartum 

Baik melahirkan dengan vaginal, maupun caesar, setiap ibu yang berada dalam masa postpartum membutuhkan perawatan. Di mana perawatan yang dibutuhkan tidak hanya cukup saat berada di rumah bersalin saja. 

Perawatan ini masih harus dilanjutkan di rumah untuk mendukung proses pemulihan ibu. Selain itu, perawatan selama postpartum juga membuat proses menyusui dan merawat buah hati berjalan lancar. Berikut tips yang bisa dilakukan selama postpartum: 

1. Konsumsi Makanan Bernutrisi 

Makanan bernutrisi sangat dibutuhkan ibu pasca melahirkan. Mengonsumsi makanan dengan asupan nutrisi yang tepat akan memberikan energi agar bisa menyusui dan menghasilkan ASI untuk si kecil. 

Tak hanya itu, makanan bernutrisi juga mendukung proses pemulihan fisik ibu. Adapun, jenis makanan yang baik dikonsumsi yaitu, seafood, daging rendah lemak, telur, susu, sayuran, dan buah. 

2. Biasakan Aktif Bergerak 

Sebaiknya selama masa postpartum ibu tetap aktif bergerak agar tetap bugar. Sebab, terlalu sering berada di tempat tidur juga tidak baik bagi kesehatan. Hal ini bisa membuat tubuh ibu menjadi kaku dan pegal-pegal. 

Aktif bergerak bukan berarti harus beraktivitas berat. Kamu bisa berjalan-jalan di sekitar halaman rumah sambil menjemur bayi di pagi hari atau merapikan kamar. 

3. Kelola Stres 

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, masa postpartum membuat ibu mengalami perubahan kondisi psikologis sehingga berisiko depresi. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan beristirahat yang cukup dan melakukan aktivitas yang disukai atau me time. 

Menjadi seorang ibu bukan berarti kamu tidak lagi memiliki kesempatan untuk menghibur diri. Saat kamu kewalahan mengurus si kecil, jangan ragu untuk meminta bantuan Ayah atau keluarga. 

4. Check Up Secara Berkala 

Sama seperti saat hamil, ibu yang telah melahirkan juga kondisinya perlu diperiksa secara berkala. Hal ini penting untuk memantau kesehatan ibu dan penanganan jika terdapat gejala komplikasi. Pemeriksaan ke dokter juga menjadi momen terbaik untuk berkonsultasi mengenai masalah menyusui dan keluhan lainnya.  

Referensi:

Dwi Reka

Energetic person and women issue observer, a writer

Related
Menengok Lagi Keseruan Festival Ibu: Ibu Menemukan Kembali Jati Dirinya, Ayah dan Anak Ikut Bersenang-senang
PURE CARE, PURE LOVE WITH PURE BABY MEDITATION
LOVE ME FOR ME MEDITATION WITH MAMA’S CHOICE
Tags: #haloibu, #haloperempuan, #ibu, #menjadiibu, #menjadiperempuan, #perempuan, #perempuanbisa
No Comment
Leave a comment!
Your Name*
Your Email*
Your Website
Your Comment
@haloibuid