“Awalnya dari kegemaran menggendong sejak anak pertama saya lahir 2013. Banyak baca artikel maupun buku tentang menggendong, mengenal jenis-jenis gendongan, penasaran dengan jenis dan merk gendongan, enggak terasa punya cukup banyak gendongan (11 gendongan ketika anak pertama berumur 2 tahun). Anak kedua lahir, lanjut lagi belajarnya, kali ini belajar jenis gendongan woven wrap, dan jumlah gendongannya bertambah. Hingga akhirnya memutuskan untuk menjadi praktisi menggendong karena berawal dari hobi, dan praktek sehari-hari. Beberapa bulan yang lalu, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil kursus menggendong dari Die Trageschule – Dresden, Jerman, yang merupakan sekolah pertama menggendong di dunia“.
Kali ini haloibu berkesempatan untuk berbincang dengan Maria Golda, seorang Konsultan Babywearing di Indonesia. Babywearing merupakan kegiatan menggendong bayi dengan menggunakan alat bantu gendong yaitu: gendongan. Sebenarnya babywearing bukanlah hal baru. Budaya menggendong sudah dipraktekkan sejak jaman peradaban kuno. Namun budaya menggendong sempat menurun seiring perkembangan zaman. Padahal kegiatan menggendong ini memiliki banyak sekali manfaat bagi ibu dan bayinya.
Kenapa kegiatan menggendong itu sangat penting? Karena sepertinya masih banyak ibu yang masih belum mengerti apa pentingnya menggendong.
Saat seorang ibu hamil membawa bayinya dalam rahim, secara konstan terbentuk kontak batin yang tidak terpisahkan. Ketika bayinya lahir, maka kondisi yang membuat bayi nyaman adalah ketika digendong. Menggendong memberikan kenyamanan dan keamanan bagi bayi. Gerakan mengayun dalam menggendong adalah gerakan yang bayi kenal sejak berada dalam rahim ibunya. Selain itu untuk newbie mommies, semua tentang bayinya adalah hal baru. Maka dengan menggendong, perlahan ia akan lebih mengenal bayinya (contohnya: cepat mengerti dan merespon tanda-tanda yang diberikan bayi ketika haus, mengantuk, popok basah, dll). Bayi juga jadi lebih percaya diri karena tidak perlu menangis lama. Menggendong juga mengurangi potensi Postpartum Depression pada ibu, karena ibu jadi lebih percaya diri ketika merasa sukses dalam mengasuh bayinya.
Wah banyak sekali ya manfaatnya. Lalu bagaimana dasar-dasar dalam kegiatan babywearing untuk bayi yang baru lahir hingga berusia 12 bulan?
Prinsip babywearing adalah: AMAN dan NYAMAN.
Untuk menjelaskan AMAN, saya mengambil pedoman yang sudah dibuat dan disepakati oleh UK Sling Manufactures & Retailers Consortium pada tahun 2012:
T.I.C.K.S. (akronim dari Tight, In View At All Times, Close Enough To Kiss, Keep Chin Off Chest, dan Supported Back).
Tight: Ketat atau erat. Posisi bayi menempel seperti dipeluk atau didekap. Tidak longgar dan tidak melorot.
In View At All Times: Wajah bayi selalu terlihat oleh penggendong. Carilah posisi menghadap yang diinginkan bayi, pastikan kain tidak menutupi wajah bayi.
Close Enough To Kiss: Kepala bayi berada di bawah dagu penggendong, sehingga mudah dicium. Hal ini akan memudahkan dan cepat dalam merespon tanda-tanda yang bayi berikan.
Keep Chin Off Chest: Cegah dagu bayi menempel pada dadanya (seperti meringkuk), supaya napas bayi tidak terganggu. Posisikan kedua tangan bayi, berada di samping wajah bayi, agar bayi dapat mengatur posisi wajahnya.
Supported Back: Pada posisi tegak (upright position), gendongan akan menopang dengan penuh dari mulai kedua lipatan lutut bayi, kedua paha bayi, seluruh pantat bayi, hingga seluruh punggung bayi. Posisi kaki bayi menekuk seperti posisi jongkok. Posisi ini lebih dikenal dengan sebutan M-Shape. Ini adalah posisi alami bayi.
Penjelasan NYAMAN:
- Kenyamanan bagi bayi: bahwa bayi membutuhkan digendong dengan durasi yang lama (bisa 1 jam – 2 jam atau sesuai kebutuhan bayi). 9 bulan bayi di dalam kandungan, sesungguhnya seperti ‘digendong’ oleh ibunya. Maka ketika bayi lahir, wajar bila bayi akan merasa nyaman bila digendong dalam durasi yang lama.
- Kenyamanan bagi penggendong: bahwa penggendong perlu mencari jenis gendongan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pribadi (budget, kepraktisan, dan/atau total support), karena dengan ‘alat bantu gendong’ inilah yang akan kita gunakan untuk menggendong dengan durasi yang dibutuhkan bayi.
Berikut beberapa foto babywearing oleh ibu dan anaknya menurut prinsip babywearing itu sendiri yaitu AMAN & NYAMAN.
Untuk mendapatkan gendongan yang sesuai standard bisa dicari di mana ya?
Mencari produk gendongan yang fitted (pas di tubuh) dan sesuai preferensi pribadi mungkin membutuhkan waktu. Untungnya Indonesia termasuk negara yang mempunyai warisan budaya menggendong, yaitu menggunakan selendang. Keuntungan dari jenis gendongan yang berbahan kain (tanpa jahitan) adalah gendongan tersebut dapat menopang mengikuti kontur tubuh bayi dan penggendong secara sempurna. Selain murah dan mudah didapat, cara menggunakan selendang pun mudah dipelajari, yaitu menggunakan teknik simpul jangkar, agar penggendong dalam mengatur tingkat keketatan kain selendang pada tubuh bayi.
Di Indonesia sendiri sudah ada komunitasnya kan ya untuk babywearing ini. Gimana sih caranya untuk mengikuti komunitas atau untuk bisa meminjam gendongan di komunitas?
Iya betul, kamu tidak sendiri. Sekarang ada banyak komunitas yang dapat memberikan informasi bagi newbie mommies, salah satunya adalah Jabodetabek Menggendong (Instagram, Facebook Fan Page, Facebook Grup, WhatsApp Grup). Jabodetabek Menggendong juga menyediakan perpustakaan gendongan berbagai jenis dan merk (lokal maupun impor). Jabodetabek Menggendong juga ada acara Temu Gendong (kopdar) yang diadakan rutin sebulan sekali.
Terimakasih untuk Maria Golda yang sudah mau berbagi tentang babywearing. Semoga untuk ibu-ibu yang masih bingung dan ragu jadi bisa mengerti dan juga mengetahui manfaat dari aktivitas menggendong bayinya.