Karina tidak pernah menyangka jika perjalanan menjadi ibu membuatnya merasa tidak berdaya. Awalnya, ia pikir bisa dengan mudah menyesuaikan diri dengan perannya sebagai new mom. Namun, kenyataannya berbanding terbalik. Ia justru merasa gagal menjadi ibu.
“Sewaktu hamil saya mikir I’m going to be a great mom, I’m going to win this,” ucap Karina sambil mengenang awal perjalanannya menjadi Ibu.
Sebelum melahirkan, Karina sudah terbiasa menjalani segudang aktivitas. Dulu, Karina adalah wanita karier sehingga ia merasa tak akan kewalahan mengurus bayi dan dirinya sendiri.
Ia tidak pernah membayangkan bahwa menjadi ibu adalah peran yang sulit. Selain tidak banyak orang yang menceritakan tantangan berat menjadi ibu, Ia hanya tinggal berdua dengan suaminya dan jauh dari keluarga besar. Kondisi ini membuatnya sering merasa clueless.
“Ga ada yang pernah bilang jadi ibu itu sesusah ini,” ujar Karina.
Karina adalah salah satu dari banyaknya perempuan yang merasakan beratnya bertransisi menjadi new mom. Proses menjadi ibu tidak hanya sekadar perubahan biologis yang dialami setelah melahirkan, tetapi lebih dari itu.
Ada beberapa tantangan yang dihadapi new mom. Tantangan ini berkaitan dengan aspek sosial, lingkungan, hingga kondisi mental ibu.
Dari berbagai sumber, HaloIbu telah merangkum 5 tantangan yang dihadapi new mom. Yaitu:
1. Menyesuaikan Diri dengan Perubahan
Setelah menjadi ibu, perempuan dianugerahi peran dan tanggung jawab yang baru. New mom perlu mengatur strategi supaya bisa membagi waktu untuk mengurus bayi yang baru lahir dan waktu untuk istirahat.
Proses ini tentu tidak mudah. Ada kalanya new mom merindukan kehidupannya sebelum menjadi ibu. Kehidupan saat ia belum terikat dengan tanggung jawab menyayangi dan mendampingi makhluk kecil seumur hidup.
Bagi Karina, tantangan tersebut mesti dihadapi dengan penerimaan diri. Memang butuh waktu, tetapi ketika new mom sudah bisa menerima dirinya yang baru, tantangan itu perlahan akan terasa ringan.
“Perlahan saya mulai menerima. Belajar menerima ini yang memang sangat penting buat saya, menerima kondisi saya,” ucap Karina.
2. Merasa Tidak Sempurna
Karena dianggap baru menjadi ibu, tak sedikit orang yang memberikan saran, bahkan menghakimi apa yang dilakukan new mom. Hal inilah yang membuat new mom menganggap dirinya merasa tidak sempurna.
Kondisi seperti itu memang sulit dihindari. Namun, sebagai new mom kamu bisa memilih untuk tidak mendengarkan mereka. Tidak semua masukan harus kamu terima, ibu.
Tidak peduli seberapa siap kamu menjadi ibu, kamu akan menemukan hal-hal yang berjalan tidak sesuai rencana. Bukan karena tidak mampu, tetapi kamu sedang berproses menjadi ibu yang baik untuk anakmu, bu.
3. Merasa Kesepian
Meski selalu ada ayah dan keluarga yang mendampingi, tetapi tak bisa dipungkiri bahwa perasaan kesepian itu selalu muncul. Pada umumnya, new mom merasa kesepian karena sebagian besar aktivitasnya dilakukan di rumah.
Menyusui, mengganti popok, hingga mengurus bayi adalah aktivitas yang menyita banyak waktu dan dilakukan berulang setiap harinya. Di fase ini, new mom juga mulai merindukan momen hang out bersama teman-temannya.
Jika kamu sedang mengalaminya, coba bicarakan dengan ayah. Kamu juga bisa berkomunikasi dengan teman-teman melalui media sosial untuk mengatasi rasa kesepian.
4. Hanya Punya Sedikit Waktu Me Time
Ibu adalah sosok yang sangat sibuk dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya. Selain mengurus rumah tangga, ibu mengambil peran besar dalam mengurus anaknya.
Padatnya aktivitas yang dilakukan ibu sehari-hari membuatnya lebih sering mengedepankan waktu untuk anak dan keluarga. Tak jarang ibu merasa bersalah saat meluangkan waktu untuk dirinya sendiri.
Perasaan bersalah inilah yang pada akhirnya membuat ibu ragu meluangkan waktu untuk me time.
5. Dilema Karier
New mom seringkali mengalami dilema karier. Ia mempertimbangkan apakah harus mengurus anak dan keluarga secara full time atau melanjutkan karier yang telah dibangun sebelumnya.
Kurangnya dukungan di tempat kerja juga menjadi salah satu hal yang membuat ibu ragu untuk melanjutkan karier. Pasalnya, tidak semua tempat kerja memberikan dukungan dan fleksibilitas yang cukup untuk new mom. Hal ini menyebabkan new mom merasa tertekan dan stres dalam menjalankan peran sebagai ibu dan karyawan.
Sumber: