Fenomena mom shaming bukanlah hal baru. Namun, mom shaming terasa semakin nyata seiring dengan kemudahan berinteraksi melalui media sosial. Banyak ibu yang merasa tertekan dan merasa tidak percaya diri karena mendapat kritik atas apa yang ia lakukan pada anaknya.
Sekadar mengingatkan, mom shaming adalah suatu fenomena di mana seorang ibu dikritik atau dihakimi karena pilihan dan tindakannya dalam membesarkan anaknya. Kritik tersebut bisa datang dari siapa saja, mulai orang asing, teman, hingga keluarga.
Bentuk mom shaming sangat beragam, seperti komentar negatif tentang pilihan asupan makanan, gaya pengasuhan, pilihan pendidikan, hingga tampilan fisik.
Mengapa Mom Shaming Terjadi?
Ada beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebab mom shaming. Pertama, adanya ekspektasi yang tinggi terhadap ibu. Namun, ekspektasi yang tinggi ini seringkali tidak realistis dan bisa membuat ibu merasa tertekan.
Kedua, adanya stereotip gender. Di masyarakat, masih banyak yang berpikir bahwa tugas utama seorang ibu adalah mengurus anak dan rumah tangga.
Padahal, peran seorang ibu dalam membesarkan anak seharusnya sama dengan peran seorang ayah. Stereotip gender ini seringkali membuat ibu menjadi sasaran mom shaming, terutama jika ia mengalami kesulitan dalam membesarkan anaknya.
Ketika seorang ibu terus-menerus dikritik atau dihakimi, ia bisa merasa tidak percaya diri dan meragukan kemampuannya dalam membesarkan anak. Hal ini bisa menyebabkan stres dan kecemasan yang berlebihan, serta depresi.
Selain itu, mom shaming juga bisa berdampak buruk pada hubungan ibu dengan anaknya. Ketika seorang ibu merasa tertekan atau tidak bahagia, ia mungkin tidak bisa memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup pada anaknya.
Sebagai teman atau anggota keluarga, kita dapat memberikan dukungan pada ibu yang mengalami mom shaming dengan beberapa cara berikut:
1. Dengarkan dan Berempati
Ketika ibu yang kita kenal mengalami mom shaming, jangan menghakimi atau membenarkan tindakan yang telah dilakukan. Lebih baik, dengarkan dengan seksama dan berempati.
Dengan memberikan waktu dan ruang untuk dia berbicara tentang perasaannya, kita dapat membantu mereka meredakan stres dan emosi negatif.
2. Jadilah Pendukung yang Setia
Jadilah pendukung yang setia bagi ibu dan tunjukkan bahwa kamu siap membantu. Tawarkan bantuan yang diperlukan seperti menjemput anak-anak dari sekolah, mengurus anak di rumah, atau membantu ibu menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga.
Ingatlah bahwa tindakan kecil dapat membuatnya merasa dihargai. Kita juga bisa memberikan dukungan moral dengan mengungkapkan rasa simpati.
Dengan memberikan dukungan dan mengatakan bahwa kita berada di sisi mereka, kita dapat membantu mereka merasa lebih kuat dan termotivasi untuk mengatasi mom shaming.
3. Hindari Memberikan Kritik
Hindari mengkritik ibu, memperdebatkan keputusan atau tindakan yang telah diambilnya. Ingatlah bahwa setiap ibu memiliki hak untuk memilih cara terbaik untuk mendidik anaknya dan setiap keluarga memiliki dinamika yang berbeda.
Jika kamu memiliki pandangan yang berbeda, tetaplah menjaga sikap terbuka dan terus terhubung dengan ibu tersebut.
4. Berikan Informasi yang Berguna
Jika ibu meminta saran, berikan informasi valid yang dapat membantunya menangani situasi sulit. Berikan saran yang positif dan membantu, seperti menyarankan bergabung dengan komunitas, mengikuti kelas, dan konsultasi dengan profesional.
5. Jangan Menjauh
Jangan menjauhkan diri dari ibu yang mengalami mom shaming karena kita tidak tahu seberapa besar dampak yang dirasakannya.
Kita harus tetap berada di sisinya dan memperlihatkan bahwa kita mendukung dia. Dengan memberikan dukungan, kita dapat membantu ibu tersebut merasa lebih nyaman dan terlindungi dari mom shaming.
Sumber: