Setiap manusia pasti menghadapi perubahan di dalam hidupnya, baik terencana maupun tidak. Ada kalanya kita sendiri yang merencanakan perubahan itu, misalnya menikah dan mempunyai anak. Namun, tidak jarang juga perubahan terjadi secara tiba-tiba tanpa kita persiapkan sebelumnya.
Perubahan apapun yang ada di depan mata, kita harus menghadapinya. Sebab, dengan adanya perubahan kita bisa menjadi sosok yang lebih baik. Walaupun sulit dan butuh waktu agar kita benar-benar siap menerimanya.
Alasan Kenapa Kita Sulit Menghadapi Perubahan
Perubahan itu membutuhkan penyesuaian. Saat kamu menjadi ibu baru dan harus tetap bekerja, tentu kamu harus menyesuaikan rutinitasmu. Sebelum memiliki anak, mungkin kamu hanya fokus bekerja dan meluangkan waktu untuk suami, tetapi sekarang kamu juga harus memiliki waktu untuk si kecil.
Perubahan juga memaksa kita untuk menambah kegiatan baru dalam rutinitas harian kita. Saat kamu merasa cemas dan sulit menerima perubahan itu, bukan berarti kamu tidak sanggup menghadapinya. Kamu hanya butuh waktu untuk menyesuaikannya.
Mengutip dari Very Well Mind, perubahan besar dalam hidup dapat merubah signifikan aktivitas keseharian kita. Bahkan, kita juga harus beradaptasi dengan keadaan baru yang jauh dari zona nyaman. Hal ini bisa berdampak pada kesehatan mental sehingga kita berpotensi merasa cemas dan depresi.
Cara Menghadapinya
Ahli Psikiatri dari Harvard Medical School, Dr. Srini Pillay menyebut bahwa perubahan dalam hidup bisa mengganggu kesehatan mental. Bahkan, perubahan yang positif seperti merayakan pernikahan bisa membuat seseorang merasa cemas.
Hal ini dikarenakan otak perlu menyesuaikan dengan perubahan baru, sementara otak kita juga sudah sangat nyaman dengan kebiasaan lama. Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa mengurangi stres saat kita menghadapi perubahan baru. Yaitu:
1. Akui Perubahan Itu
Awalnya mungkin kamu sulit menerima peran sebagai ibu baru dan sempat denial, tapi perlahan kamu bisa mengakui perubahan itu. Untuk perubahan besar lainnya, kamu pasti bisa menghadapinya. Hanya saja kamu butuh waktu mengakuinya.
2. Stres Bukan Berarti Kamu Tak Bisa Menghadapinya
Wajar jika kamu merasa stres. Sebab, perubahan hidup yang positif pun bisa menimbulkan stres. Jadi, bukan berarti kamu tidak bisa menghadapinya. Kamu hanya perlu menenangkan diri agar lebih kuat menghadapi perubahan itu.
“Perubahan besar mengaktifkan sensor konflik di otak dan menyebabkan kekacauan di otak kita. Sensor konflik yang aktif ini menimbulkan stres bagi sebagian orang,” kata Pillay.
3. Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Ada kalanya kita merasa jadi orang yang paling menyedihkan saat keadaan memaksa kita untuk berubah. Padahal, setiap orang sama-sama berjuang menghadapi masalahnya sendiri.
Terus-menerus membandingkan dengan orang lain akan membuatmu sulit berpikir positif. Kamu boleh menjauh dari media sosial dulu sampai pikiranmu tenang.
4. Tulis Hal-hal Positif yang Kamu Dapatkan dari Perubahan Itu
Coba lihat sisi positifnya dari perubahan besar yang harus kamu hadapi. Pasti ada hal-hal baik yang akan kamu temukan.
Saat menyadarinya, kamu jadi semangat dan lebih mudah menghadapinya. Kamu pun menjadi sadar bahwa perubahan itu tidak seburuk yang dibayangkan sebelumnya.
5. Catat Aktivitas Keseharianmu
Agar perubahan itu tidak mengganggu aktivitas keseharianmu, kamu perlu mencatatnya. Tuliskan semua aktivitas yang biasa kamu lakukan sehari-hari. Lalu, atur lagi jadwalnya dan sesuaikan dengan perubahan yang sedang kamu hadapi
Change is not only inevitable, it can lead to beautiful opportunities, even when they come from the deepest wells of pain and loss. – Reene Fabian-
Refrensi: