Nadya Chaya, seniman perempuan yang belum lama ini memamerkan karya lukisnya dalam gelaran The Music Gallery membawa kisah motherhood-nya sendiri. Lukisan itu berjudul ‘A Mother’s Melody’. Kepada HaloIbu, Ia bercerita bahwa karya tersebut dibuat untuk menggambarkan perjalanannya menjadi seorang Ibu. Khususnya, pengalaman selama hamil anak ketiganya.
“A Mother’s Melody ini aku sengaja ingin ngebahas tentang perjalanan aku selama hamil,” ungkapnya.
Saat membuat lukisannya, Nadya sedang mengandung anaknya yang ketiga. Seluruh perasaan yang dialaminya saat itu Ia tumpahkan dengan cat dan kanvas. Perasaan cemas, takut, dan bahagia Ia lambangkan dengan berbagai warna yang dilukisnya.
Nadya mengakui bahwa pengalaman hamil kali ini cukup berbeda dengan sebelumnya. Di mana pada masa kehamilannya yang kedua, Ia mengalami stillbirth yang membuatnya anxiety hingga merasakan panic attack.
Dari pengalaman pahit itu, tak jarang Nadya merasa cemas ketika menghadapi kehamilannya kali ini. Ia takut apa yang telah menimpanya kembali terulang. Perasaan cemas dan takut Ia lambangkan dengan warna hitam yang menjadi latar lukisannya.
“Setiap USG aku takut kejadian yang sama akan terulang kembali,” ujarnya.
Meski awalnya sempat takut, tetapi bagi Nadya kehamilan kali ini justru lebih santai dan tidak seperti yang Ia pikirkan sebelumnya
Nadya juga memadukan warna cokelat untuk menunjukkan perasaannya yang saat ini sudah mulai rileks. Kemudian, warna kuning melambangkan perasaan bahagia terhadap kehamilannya.
“Jadi, kenapa lukisan itu namanya ‘A Mother’s Melody’, karena menggambarkan melodi aku terhadap pengalaman hamil yang aku rasakan,” katanya.
Ia menuturkan, melodi pada hakikatnya terdiri dari banyak unsur seperti bunyi, tangga nada, dan notasi. Begitu juga lukisannya yang terbentuk dari perpaduan warna hitam, pink, kuning, biru, dan coklat.
“Berbagai warna dan pesan yang aku rasakan disaat aku hamil, coklat perasaan tenang, kuning bahagia,” tuturnya.
Ketika melukis A Mother’s Melody, Nadya juga memutar lagu-lagu yang sering didengarkannya selama hamil anak ketiganya. Ia menggoreskan cat ke kanvas beriringan dengan melodi dan perasaannya saat itu. Sehingga makna dari ‘A Mother’s Melody’ sangat kental sekali dengan pengalaman kehamilannya.
Dari Stillbrith Hingga Berkarya
Tak mudah bagi seorang ibu untuk melepas kepergian buah hati yang begitu cepat. Stillbirth adalah luka sekaligus rasa ikhlas yang tulus dari seorang ibu. Meski begitu, stillbirth juga bisa menguatkan seperti yang dialami Nadya.
Berawal dari stillbirth yang membuatnya depresi, Nadya melakukan berbagai cara untuk memulihkan fisik dan mentalnya. Hingga akhirnya, Ia merasa bahwa melukis menjadi salah satu cara untuk ‘healing’ dan membuatnya nyaman.
“Aku cari tahu gimana healing-nya karena aku enggak mau setiap hari merasa cemas terus. Dan aku ingin melakukan sesuatu yang baru yang bisa aku jalani sehari-hari,” ujarnya.
Kendati demikian, Nadya mengakui bahwa membuat karya seni tidak bisa dipaksakan. Ia baru bisa melukis ketika mood-nya sedang bagus. Untuk meningkatkan mood, biasanya Ia mendengarkan lagu hingga pergi bersama keluarga.
Bagi Nadya, melukis saat ini bukan hanya sekadar hobi. Namun, lebih dari itu. Ia merasa bahwa melukis telah mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
“Melukis adalah pengalaman yang membuat hidup aku berubah. Di mana melukis ini Aku merasa bisa menghargai diri sendiri. Jadi, aku merasa lebih berharga saja,” tuturnya.