Istilah baby blues sudah tidak asing lagi di telinga kita. Istilah yang memang tidak baru ini semakin marak diperbincangkan di semua kalangan, khususnya ibu. Mungkin sebagian ibu sudah pernah mendengar istilah baby blues bahkan ada yang sudah pernah mengalaminya.
Fonda Kuswandi, S.psi. Praktisi Hypno-birthing, Hypnobreastfeeding, Hypoparenting dari Pro clinic holistic health care, Jakarta
Setelah melahirkan, hormon-hormon kehamilan menurun drastis. Lalu, diganti dengan produksi hormon-hormon untuk menyusui. Nah, fluktuasi atau perubahan hormonal dalam tubuh ini bisa menimbulkan efek kurang nyaman. Alhasil, memicu perasaan-perasaan negatif. Penyebab lain munculnya baby blues adalah kondisi psikologis ibu baru, misalnya ada rasa kecewa, rasa bersalah atas proses persalinan yang baru saja dilewati, mengalami kesulitan menyusui, khawatir dirinya tak bisa menjadi ibu yang baik bagi bayi, kelelahan kewalahan berperan sebagai ibu baru.
Sindrom baby blues biasanya terjadi dalam kurun waktu 2 minggu setelah ibu melahirkan atau disebut masa postpartum. Sifatnya yang temporer membuat baby blues akan akan ‘sembuh’ dengan sendirinya tanpa perlu ditangani dengan terapi. Pertolongan yang paling tepat menurut dukungan moral dari lingkungan sekitar khususnya suami yang berperan penting dalam membantu ibu dalam mengatasi sindrom ini.
Secara garis besar, di bawah ini adalah gejala-gejala yang timbul dan penyebab saat ibu mengalami baby blues.
- Merasa Bosan, Sedih, dan Lelah Usai melahirkan. Banyaknya rutinitas yang harus dijalani oleh seorang ibu membuat ibu merasa bosan. Kondisi ini ditambah dengan tidak adanya bantuan atau kurangnya bantuan dari pihak lain sehingga ibu merasa sangat kelelahan saat harus merawat dan mengurus si kecil.
- Mudah Marah, Tersinggung, dan Lebih Sensitif . Biasanya hal ini dipicu karena ibu mengalami sleep deprivation. Ketika seseorang tidak beristirahat dengan cukup, tidur yang cukup, biasanya akan menjadi mudah marah dan sensitif. Ibu baru mengalami kelelahan baik fisik dan psikis. Dukungan dan bantuan dari suami dan keluarga sungguh sanggat dibutuhkan
- Merasa terasing, malu dan merasa tidak baik. Menjadi ibu baru tidak terlepas dari banyaknya pengaruh dari lingkungan luar. Banyaknya informasi yang ibu terima kadang membuat ibu menjadi bingung dan tidak memahami apa yang harus dilakukan. Peran dan tanggung jawab baru membuat ibu menjadi terasing, malu karena perubahan fisik yang berubah dan merasa tidak baik karena selalu membandingkan dirinya dengan ibu lain.