ditulis oleh Ashtra dan Irna
When Women make a circle, We Empower.
Hari ini 22 Desember, hari Ibu. Harinya para Ibu merayakan hari jadinya bersama-sama perempuan lain.
Siapa sih Ibu?
Kalau dalam kamus besar bahasa Indonesia, Ibu adalah sosok perempuan yang lebih tua. Belum tentu memiliki anak. Bila kamu perempuan dengan anak yang sudan dipanggil tuhan, kamu adalah Ibu. Bila kamu perempuan yang sedang menunggu si buah hati yang belum juga dilahirkan, kamu adalah Ibu. Bila kamu perempuan yang sedang hamil, kamu adalah Ibu. Bila kamu punya anak yang sudah dipanggil Tuhan ketika masih mengandunng, kamu adalah Ibu. Bila kamu perempuan yang mengadopsi anakmu dari perempuan lain, kamu adalah Ibu. Bila kamu memilki anak, kamu adalah Ibu. Your a mother if motherearth decide you are. Your a mother if you decided to, whether you have child beside you or not.
Pada Minggu, 18 Desember 2016 lalu, haloibu.id lahir. Dua puluh perempuan duduk bersama melahirkan #haloibu menjadi support group untuk perempuan. Semua datang dari latar belakang pendidikan yang berbeda, latar belakang menjadi Ibu yang berbeda, Ibu bekerja atau pun Ibu rumah tangga, dengan gaya parenting yang juga berbeda, kita duduk melingkar, saling berpegangan tangan.
Melati yang single mother memaparkan perjuangannya menjadi Ibu. Fenty yang melihat teman-temannya bisa melanjutkan sekolah, sementara dirinya menjadi ibu rumah tangga yang harus mengurus suami dan anak-anak sambil berbisnis kuliner, rasanya lupa dengan dirinya sendiri. Tia pemilik nujuh bulan studio yang juga menghadapi tantangan bagaimana tidak menjadi zen ketika memilki bisnis baru. Gita yang berbagi kisahnya menjadi Ibu baru di negeri orang, jauh dari ibunya sebagai tempat berpegangan. Intan yang merasa bahwa suami dan anaknya datang untuk mengacaukan kehidupannya dan mulai memaafkan diri sendiri juga menerima suami dan anak di kehidupannya. Tista yang denialdengan baby bluesnya, merasa bahwa selama ini dia tidak merasakan pospartum depression, tapi pada akhirnya dia mulai menemukan cara untuk menghapus itu semua dengan menjalankan perannya sebagai seorang ibu dengan penuh suka cita. Wawa yang kehilangan buah hatinya. Tentang working mom and stay at home mom yang tidak ada habisnya, datang dari Ibu bernama Nanda.
Perempuan-perempuan Ini membicarakan perasaan, ketakutan, marah, dan kekuatan pada cerita-ceritanya dalam ruang yang saling mendukung, tanpa menghakimi. Tidak ada 1 perempuan yang memotong pembicaraan Ibu lain saat bercerita. Tidak ada perempuan yang mengkonfrontasi perempuan lain. Yang ada hanya saling mendengarkan dan menguatkan. Saya jadi tahu dan yakin seiring dengan tumbuh dan lahirnya #haloibu , setiap perempuan membutuhkan perempuan lain untuk mendukungnya, mendengarkan tanpa menghakimi atau memberikan sejuta saran yang tak diperlukan. Saat beranda dalam lingkaran Saya juga semakin tahu, banyak perempuan yang tidak percaya dengan dirinya sendiri, dan tidak mencintai dirinya sendiri. Bagaimana bisa seseorang memberikan cinta kepada orang lain ketika, orang itu tidak mencintai dirinya sendiri?
Saat duduk melingkar bersama, kita bisa saling memberikan validasi kepada satu sama lain, bahwa kita cukup, kita kuat, dan kita berhak mencintai diri kita sendiri.
“Saya merasa spesial diberi kesempatan untuk menjadi bagian dari “Lingkaran ibu – self love talk“, meskipun tidak masuk ke dalam lingkaran saat sharing karena memantau acara, energy semua ibu tetap bisa dirasakan, bahkan dengan handphone di tangan, sambil merekam video, hati saya bergetar dan menangis haru mendengarkan cerita mereka. Sangat menyentuh. Cerita pospartum dan baby bluesmereka bukan karangan, bukan juga diambil dari sebuah film. Pengalaman mereka adalah realita yang telah dihadapi sebagai ibu. Saya pun mengerti bahwa ibu yang hadir di situ untuk bercerita bukan untuk menerima kata “kasihan”, tapi untuk berbagi kekuatan dan aura positif dengan sebuah senyuman. Sentuhan dari ibu satu ke ibu lain di pundak saat itu bagaikan relaksasi yang menenangkan”,ujar Irna, tim haloibu.id
Perempuan dan Rasa
Lingkaran ibu sendiri adalah bagian dari event “Perempuan dan rasa” yang diinisiasi ole Anggia Sulistyo, founder Community Coffee. Sesi pertamanya dimulai dengan Curart.id community membuat live mural di dinding teras Community Coffee. Currart.id berisi ibu-ibu kreatif, yang menyembuhkan dirinya dengan seni, cure themselve with art. To them brushes and paint colors are part of medicine. Penasaran seperti apa hasil mural dan lukisan mereka? Datang aja langsung ke community coffee, sambil ngopi dan menikmati pastri Enak disana. Sesi kedua adalah Lingkaran Ibu, bertempat di lantai dua, lingakan dikelilingi pameran lukisan dari Curart.id .
Sebagian ibu ada yang membawa bayi dan juga toddler. Community Coffee sudah menyediakan t kids corner yang lengkap dengan tipi tent dan wooden blocks sebagai mainan, juga menu for kids untuk makan siang si kecil. Cerita ibu saat itu dihiasi dengan suara tangis bayi, dan ocehan toddlers yang sedang bermain, semua itu bukanlah sebuah halangan dan gangguan, because we are a mothers.
Lingkaran ibu, lahir dengan alasan bahwa perempuan butuh dikelilingi ruang yang supportif dan simpatik untuk mengekspresikan perasaan kehilangan, ragu, sedih, dan juga marah. Perempuan khususnya ibu, tentu punya kesibukan dan aktivitas yang sangat padat. Sering kali kesibukan itu membuat seorang ibu lupa untuk mencintai dirinya sendiri. Dan ketika para perempuan duduk melingkar dan saling mendengarkan serta mendukung, mereka saling memberdayakan.
Hal yang sangat menyenangkan di akhir acara Lingkaran ibu, yaitu melukis bersama dengan curart.id. Dengan arahan dari @sessaxuanthi para ibu membuat goresan berupa kata-kata yang menguatkan ibu lain dalam motherhood jorney dalam satu kanvas. Seperti love, joy, happiness, stay strong, acceptance, serta kata positif lainnya. Lukisan yang sudah jadi dipersembahkan untuk haloibu.id dan community coffee. Terimakasih untuk Sessa Xuanthi dari curart.id dan Anggia Sulistyo dari Community Coffee atas kerjasama ini, we love you!
“Motherhood is wonderful, but it’s also hard work. It’s the logistics more than anything. You discover you have reserves of energy you didn’t know you had” Deborah Mailman
PS:
How to join Lingkaran Ibu?
Drop your name, Instagram, preferable location, and reason on joining #lingkaranibu.
Send to haloibu@gmail.com, subject: DAFTAR LINGKARAN IBU.
P.PS:
Infinite gratitude to the sponsors who have been part of this event. Thanks a lot to
1. Community coffee for the nice place, best services from the team, cute goodie bag delicious foods and beverages.
2.Svasti for the good essential oil
3.SAE for the cheer up essential oil
4.Anglir beauty&co for the homemade natural soaps
5.Matroishka for the shopping vouchers
6.Nujuh bulan studio for the yoga vouchers